Rabu, 30 November 2011

Citra Non Foto da Geoeye 1/2

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Citra Non Foto
Citra non foto adalah gambar atau citra tentang suatu obyek dipermukaan bumi yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera dengan cara memindai (scanning).
Prinsip memindai adalah merekam obyek di permukaan bumi dengan mekanisme parsial. Obyek dipermukaan bumi terbagi dalam sub area berupa garis yang membentuk area seluruhnya. Mekanisme perekaman baris perbaris pada sub area inilah yang di sebut perekaman secara parsial.




Gambar 1: Contoh scanning dalam citra non foto
Komponen-komponen dalam system penginderaan jauh diuraikan ringkas sebagai berikut :
1.      Tenaga untuk Penginderaan Jauh
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sensor buatan. Untuk itu diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor.
Tenaga penghubung diperlukan agar berbagai informasi dalam berbagai bentuk dapat diterima oleh sensor dengan baik. Tenaga penghubung yang dimanfaatkan dalam penginderaan jauh berupa tenaga alamiah dan tenaga buatan.
Tenaga penghubung alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif, yaitu yang merekam pantulan atau pancaran radiasi elektromagnetik dari suatu objek yang biasanya bersumber dari matahari. Sedangkan sumber tenaga buatan yang digunakan dalam penginderaan jauh system aktif, yaitu perekaman dengan menggunakan sumber tenaga uatan seperti system RADAR dan LIDAR. Sistem scanner ini dapat dibedakan menjadi dua Yaitu scanner opto-mekanik (contohnya Landsat TM) dan scanner penyapu (push broom).
2.      Atmosfer
Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang, sehingga hanya sebagian kecil saja tenaga elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk penginderaan jauh. Bagian spectrum elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat mencapai permukaan bumi disebut “jendela atmosfer”. Jendela atmosfer yang paling banyak digunakan dalam penginderaan jauh adalah spectrum tampak.
3.      Sensor
Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian spectrum elektromagnetik. Semakin kecil objek yang dapat direkam oleh sensor, maka semakin baik kualitas sensor itu dan semakin baik kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil/resolusi spasial dari citra.
4.      Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan interpretasi secara visual, dan dapat pula dengan cara numeric atau cara digital yaitu dengan menggunakan computer. Foto udara pada umumnya diinterpretasi secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual maupun secara numerik.


5.      Pengguna Data
Pengguna data (orang, institusi, atau pemerintah) merupakan komponen paling penting dalam penginderaan jauh karena para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh. Data yang dihasilkan mencakup wilayah sumber daya alam suatu negara, yang merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak, sehingga data ini.
C.   Interpretasi Citra
Interpretasi citra merupakan pengkajian foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut dalam manginterpretasikan citra, penafsir mengkaji citra dan berupaya mengenali objek melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :
1.      Deteksi adalah usaha penyadapan data secara global baik yang tampak maupun yang tidak tampak. ada tidaknya suatu objek ditentukan dalam pendeteksiannya, misalnya objek berupa sabana.
2.      Identifikasi adalah usaha untuk mengenali objek yang tergambar pada citra yang dapat dikenali berdasarkan cirri yang terekam oleh sensor dengan alat stereoskop.
3.      Analisis adalah pengumpulan informasi lebih lanjut setelah melakukan deteksi dan identifikasi citra. unsur-unsur interpretasi citra untuk mempermudah menafsir objek yang tergambar pada citra foto, dapat digunakan unsur-unsur yang tercermin pada objek yaitu :
·         Bentuk merupakan gambar yang mudah dikenali. Objek yang sejenis di muka bumi memiliki bentuk yang sejenis pada citra. contoh : gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf i, l, u, atau persegi panjang, gunung api berbentuk kerucut.
·         Ukuran merupakan ciri objek berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, contoh : lapangan olah raga sepakbola dicirikan dengan bentuk persegi panjang dan ukuran tetap yakni sekitar 80-100 m.
·         Rona merupakan tingkat kecerahan objek yang tergambar pada citra.
·         Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona pada citra. tekstur biasanya dinyatakan ; kasar, sedang, dan halus. misalnya hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, dan semak bertekstur halus.
·         Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. bayangan juga dapat berfungsi sebagai kunci pengenalan yang penting dari beberapa objek yang justru dengan adanya bayangan menjadi lebih jelas.
·         Pola merupakan ciri yang menandai banyak objek bentukan manusia dan beberapa objek alamiah. contoh : pola aliran sungai menandai struktur biologis. pola aliran trellis menandai struktur lipatan. permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah yang jaraknya seragam, dan selalu menghadap ke jalan. kebun karet, kebun kelapa, dan kebun kopi mudah dibedakan dengan hutan atau vegetasi lainnya dari polanya yaitu berpola teratur ( pola jarak tanamnya ).
·         Situs merupakan letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. contoh : permukiman pada umumnya memanjang di pinggir beting pantai, tanggul alam atau di sepanjang tepi jalan. persawahan banyak terdapat di daerah dataran rendah, dan sebagainya.
·         Asosiasi merupakan keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lain. contoh : stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang) untuk dijaga penggunaannya.

D.   Jenis-Jenis  Citra Non Foto
1.      Citra Nonfoto berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan :
a.       Citra Radar
Citra yang dibuat dengan menggunakan spektrum gelombang mikro, citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro di hasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.




http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/02/radar-02.jpg?w=264&h=300
 






Gambar : Citra Radar
Jenis citra radar berdasarkan saluranya :
Jenis citra radar
Panjang gelombang yang digunakan (um)
Saluran Ka
7,5-11
Saluran K
11-16,7
Saluran Ku
16,7-24
Saluran X
37,5-75
Saluran S
75-150
Saluran L
150-300
Saluran P
300-1.000
            Meskipun citra non foto juga ada yang menggunakan spectrum tampak, citranya tidak disebut citra tampak, ia lebih sering disebut berdasarkan sensornya atau wahananya seperti misalnya citra RBV, citra MSS, dan citra lainya.


b.      Citra Inframerah Termal
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/02/radar-04.jpg?w=300&h=217Citra yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah termal, jendela atmosfer yang di gunakan ialah saluran dengan panjang gelombang (3,5-5,5)um, (8-14)um dan sekitar 18 um, penginderaan pada spektrum ini mendasarkan atas beda suhu obyek dan daya pancarnya yang pada citra tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.





Gambar : Citra Inframerah Termal
c.       Citra Gelombang Mikro
Merupakan Citra yang dibuat dengan menggunakan spektrum gelombang mikro.
2.      Citra Nonfoto berdasarkan sensor yang digunakan
a.       Citra Tunggal
Citra tunggal yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan sensor tunggal dan dengan saluran lebar.
b.      Citra Multispektral
Citra multispectral yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan sensor saluran jamak dan dengan saluran sempit.



Citra multispectral pada landsat serina di bedakan atas :
·         Citra “return beam vidicon” atau citra RBV yaitu citra yang di buat dengan kamera “return beam vidicon” pada landsat-1 dan landsat-2, meskipun berupa kamera, hasilnya bukan berupa foto karena detektornya bukan film dan prosesnya bukan fhotografik melainkan elektronik, ia beroperasi dengan spectrum tampak. Citra RBV pada landsat-3 bukan lagi berupa citra multispectral, melainkan citra ganda.
·         Citra “multispektran scanner” atau citra MMS, yaitu citra yang dibuat dengan MMS sebagai sensornya, ia dapat beroperasi dengan spectrum tampak maupun spectrum lainya misalnya spectrum infamerah termal.

3.      Citra Nonfoto berdasarkan wahana yang digunakan
a.       Citra Dirgantara (airborne image)
Citra Dirgantara(airborne image) yaitu citra yang di buat dengan wahana yang beroperasi di udara atau dirgantara, sebagai contoh misalnya citra infamerah termal, citra radar, dan citra MMS yang dibuat dari udara, istilah citra dirgantara ini jarang sekalidi gunakan.

b.      Citra Satelit



Gambar : Satelit
Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni:
a)      Citra satelit untuk penginderaan planet. Contoh: Citra satelit Viking (AS), Citra satelit Venera (Rusia).
b)       Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh: NOAA (AS), Citra Meteor (Rusia).
c)      Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis) pada tahun 1986.
d)     Citra satelit untuk penginderaan laut. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS (Jepang) yang akan diorbitkan pada tahun 1986.

E.    Manfaat Citra Non Fhoto
Penginderaan jauh bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang kelautan, hidrologi, klimatologi, lingkungan, dan kedirgantaraan.
a.       Manfaat di bidang kelautan (Seasat dan MOSS)
·         Pengamatan sifat fisis air laut
·         Pengamatan pasang surut air laut dan galombang laut
·         Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
b.      Manfaat di bidang hidrologi (Landsat dan SPOT)
§  Pengamatan DAS
§  Pengamatan luas daerah dan intensitas banjir
§  Pemetaan pola aliran sungai
§  Studi sedimentasi sungai
c.       Manfaat di bidang klimatologi (NOAA, Meteor, dan GMS)
o   Pengamatan iklim suatu daerah
o   Analisis cuaca
o   Pemetaan iklim dan perubahannya
d.       Manfaat di bidang sumber daya bumi dan lingkungan (Landsat, Aster, Soyus, dan Spot)
ü  Pemetaan penggunaan lahan
ü  Pengumpulan data kerusakan  lingkungan karena berbagai hal
ü  Pendeteksian lahan kritis
ü  Pemantauan distribusi sumber daya alam
ü  Pemetaan untuk keperluan HANKAMNAS
ü  Perencanaan pembangunan wilayah

F.    Satelit Geoeye As Merupakan Satelit Tercanggih Pada Zaman Sekarang
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori oleh Google dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu memetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.




Gambar   Satelit Geoeye 1                                              Hasil Citra Satelit Geoeye 1
a.      Sejarah Satelit Geoeye
GeoEye-1 dikeluarkan oleh GeoEye Inc yang sebelumnya juga mengeluarkan satelit bernama IKONOS yang merupakan satelit sub-meter komersial pertama di dunia. GeoEye-1 dilengkapi dengan teknologi-teknologi tercanggih yang pernah digunakan dalam sistem satelit komersial yang dibuat oleh perusahaan General Dynamics. Dalam pembuatannya, satelit ini memakan biaya sebesar $502 juta yang ditanggung oleh Google dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) sebagai sponsor-sponsor utamanya. Pada satelit ini, terdapat logo Google yang terletak pada bagian samping roket Delta II yang meluncurkannya.
Sensor kamera pada satelit ini dibuat oleh ITT Corporation yang kemudian dikirimkan pada General Dynamics untuk diintegrasikan ke dalam GeoEye-1 pada Januari 2007. Gambar pertama yang dihasilkan oleh GeoEye-1 setelah proses kalibrasi selesai adalah foto udara dari kampus Universitas Kutztown yang terletak di pertengahan antara Reading dan Allentown, Pennsylvania dengan ketinggian orbit 423 mil atau 681 km di atas East Coast, Amerika.
b.      Spesifikasi dan Operasi satelit geoeye 1
Satelit ini mampu menghasilkan gambar dengan resolusi 0,41 meter untuk sensor panchromatic (hitam-putih) dan 1,65 meter untuk sensor multispectral (berwarna). Kemampuan ini sangat ideal untuk proyek pemetaan skala besar. GeoEye-1 mengorbit pada ketinggian 681 km di atas permukaan bumi dan melaju dengan kecepatan 7,5 km per detik.
Selain resolusi spasial tersebut, GeoEye-1 juga memiliki tingkat akurasi tiga meter, yang berarti bahwa pengguna satelit ini dapat memetakan alam dan fitur buatan dalam jarak tiga meter dari lokasi sebenarnya di permukaan bumi tanpa adanya titik kontrol utama. Tingkat akurasi ini tidak pernah dicapai sebelumnya dalam sistem pencitraan komersial lainnya.
 




c.       Ketepatan satelit geoeye 1
GeoEye-1 dapat kembali ke titik manapun di bumi sekali dalam jangka waktu tiga hari atau lebih cepat. Walaupun GeoEye-1 memiliki berat mencapai lebih dari 2 ton dan memiliki dua tingkat, namun satelit ini dirancang untuk dapat membidik beberapa target kamera ITT sekaligus selama satu kali pengorbitan. GeoEye-1 telah diprogram untuk dapat berputar serta bergeser ke depan, belakang, atau samping dalam membidik targetnya sehingga hasil pencitraan yang dilakukan akan memiliki ketelian yang sangat tinggi. Kemampuan ini membuat GeoEye-1 mampu mengumpulkan banyak gambar selama satu kali pengorbitan.



d.      Frekuensi Pengorbitan satelit geoeye 1
GeoEye-1 mengorbit 15 kali per hari dan membutuhkan waktu 98 menit untuk satu kali orbit. Satelit yang berada pada ketinggian 681 km atau 423 mil dari permukaan bumi ini mengorbit dengan kecepatan sebesar 7,5 km/ detik atau 16.800 mil/ jam. Satelit ini dapat kembali ke titik pengorbitan sebelumnya dalam waktu 3 hari atau lebih cepat untuk mencari sudut pandang pencitraan yang diperlukan, Satelit ini melengkapi sistem satelit IKONOS yang juga dikeluarkan oleh GeoEye Inc, namun akan lebih cepat dalam proses pengumpulan gambarnya yaitu 40% lebih cepat untuk panchromatic dan 25% lebih cepat untuk multispectral. Bersama-sama, satelit GeoEye-1 dan IKONOS dapat mengumpulkan hampir 1 juta sq km hasil pencitraan setiap harinya.
e.       Volume Pencitraan satelit geoeye 1
Dalam satu hari, GeoEye-1 dapat melakukan pencitraan terhadap wilayah dengan ukuran sampai 700.000 km2 atau sebesar kota Texas dalam mode panchromatic. Sedangkan dalam mode multispectral, GeoEye-1 melakukan pencitraan terhadap 350.000 km2 wilayah setiap harinya, setara dengan warna memotret di seluruh Negara Bagian New Mexico.
f.       Kamera satelit geoeye 1
Teleskop optik, detektor, focal plane dan prosesor digital berkecepatan tinggi pada GeoEye-1 mampu mengolah gambar sebesar 700 juta piksel setiap detiknya. Kegesitan kamera GeoEye-1, membuatnya mampu untuk memperpanjang lebar petak kamera sebesar 15,2 km atau menghasilkan beberapa gambar dari target yang sama selama satu kali pengorbitan untuk membuat gambar stereo.




g.      Produk satelit geoeye 1
Terdapat tiga tingkat produk pencitraan yang ditentukan oleh tingkat akurasi posisi :
·         Produk Geo
Produk Geo adalah gambar peta berorientasi radiometrik yang cocok digunakan untuk berbagai keperluan. Selain cocok untuk aplikasi visualisasi dan pemantauan, produk Geo juga dilengkapi dengan model sensor kamera dalam format rational polynomial coefficient (RPC). Model kamera ini memetakan koordinat tanah menjadi koordinat gambar hasil pencitraan. Produk Geo dapat digunakan oleh pengguna ahli dengan menggunakan perangkat lunak komersial.
·         Produk GeoProfessional
Produk GeoProfesional adalah hasil pencitraan yang telah dikoreksi oleh staf produksi GeoEye Inc dengan menggunakan proses kepemilikannya atas fasilitas produksi untuk mengoptimalkan data yang dikumpulkan oleh satelit GeoEye. Proses pengkoreksian yang dilakukan GeoEye memungkinkan pengguna untuk dengan cepat mendapatkan hasil yang paling akurat dan tepat yang tersedia dari program satelit. Produk ini cocok untuk ekstraksi fitur, perubahan deteksi, pemetaan dasar dan aplikasi serupa lainnya.
·         Produk GeoStereo
Produk GeoStereo menyediakan dasar untuk fitur pengenalan tiga dimensi, ekstraksi, dan eksploitasi. Oleh karena itu, produk ini menyediakan dua gambar berbentuk stereo geometri untuk mendukung berbagai aplikasi pencitraan stereo seperti pembuatan Model Elevasi Digital (DEM), pembuatan ekstraksi ketinggian, dan menciptakan berbagai lapisan spasial. GeoStereo dalam proyeksi pemetaan meliputi data kamera dengan format RPC yang mendukung penyesuaian, ekstraksi , stereo tiga dimensi, generasi DEM, dan operasi fotogrametri.






h.      Kegunaan geoeye 1
Satelit ini digunakan untuk menyediakan data-data peta satelit daratan di seluruh dunia yang akan memperkuat layanan peta berbasis web melalui Google Earth maupun Google Maps. Selain itu, GeoEye-1 juga memberikan data hasil pencitraan beresolusi tinggi pada National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) untuk kepentingan pemerintah Amerika Serikat.
Pengguna GeoEye-1 memiliki pilihan untuk memesan hasil pencitraan dalam bentuk gambar biasa, sudah dimodifikasi, atau dalam bentuk gambar stereo sebagai produk-produk yang dihasilkan. Produk GeoEye-1 akan memberikan berbagai aplikasi untuk :
i.        Keamanan dan Masalah Privasi
Resolusi gambar yang mampu dihasilkan oleh satelit GeoEye-1 bisa mencapai jarak 41 cm, namun pemerintah Amerika Serikat membatasi penggunaannya oleh publik yaitu hanya sampai resolusi 50 cm karena detail seperti itu dapat mengancam privasi Negara. Google sebagai klien komersial hanya diperbolehkan mengambil gambar melalui satelit ini dengan resolusi maksimal sebesar 50 cm, sedangkan NGA memperoleh gambar dengan resolusi 43 cm.

Untuk pusat komando, GeoEye memperbaharui dan mengontrol fasilitas stasiun utamanya dari markas besarnya di Dulles, Virginia. Pusat operasi ini bertugas untuk mengirimkan perintah dan menerima data dari satelit. Tiga stasiun lainnya lainnya dioperasikan oleh GeoEye Inc di Barrow, Alaska, Tromso, Norwegia dan Troll, Antartika. Empat stasiun utama tersebut memberikan tempat penampungan data yang dibutuhkan sesuai dengan banyaknya hasil pencitraan yang ditangkap oleh satelit GeoEye-1. Fasilitas operasional yang berada di Thornton, Colorado juga telah diperbarui sebagai stasiun utama cadangan bagi GeoEye-1.
j.        Pantauan GeoEye-1 di Sekitar Indonesia
Gambar hasil pantauan satelit GeoEye-1 saat ini sudah tersedia untuk sebagian kecil wilayah Indonesia. GeoEye-1 sudah merekam kota Makassar dan sekitarnya pada tanggal 30 April 2009 dan pembaharuannya sudah tersedia sejak bulan Juli 2009. Pada awal bulan Agustus, GeoEye-1 juga sudah merekam gambar pada wilayah Timor Leste.
k.      GeoEye-2
GeoEye-2 merupakan Satelit pengamat Bumi komersial generasi baru yang akan diluncurkan pada tahun 2011 atau 2012. Satelit ini akan memiliki resolusi sampai 25 cm dan akan menjadikannya sebagai satelit komersial dengan pencitraan gambar tertinggi menggantikan GeoEye-1. Penggunaan resolusi gambar satelit GeoEye-2 juga akan dibatasi oleh pemerintah Amerika Serikat, dimana hanya pemerintah dan agennya yang dapat menggunakan resolusi tertinggi dari satelit ini. Sensor gambar akan dibuat oleh ITT Corporation dan satelit akan dimilki oleh GeoEye Inc. Seperti pada GeoEye-1, GeoEye-2 juga akan dikontrak oleh Google.




Gambar Geoeye 2                                                       Hasil Interpretasi Geoeye 2
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Citra non foto adalah gambar atau citra tentang suatu obyek dipermukaan bumi yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera dengan cara memindai (scanning). Komponen-komponen dalam system penginderaan jauh diuraikan ringkas sebagai berikut : Tenaga untuk Penginderaan Jauh, Atmosfer, Sensor, Pengguna Data, Perolehan Data. Interpretasi citra merupakan pengkajian foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut dalam manginterpretasikan citra. Jenis-Jenis  Citra Non Foto : Citra Nonfoto berdasarkan spektrum elektromagnetik, Citra Nonfoto berdasarkan sensor, Citra Nonfoto berdasarkan wahana. Penginderaan jauh bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang kelautan, hidrologi, klimatologi, lingkungan, dan kedirgantaraan.
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori oleh Google dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu memetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
Sensor kamera pada satelit ini dibuat oleh ITT Corporation yang kemudian dikirimkan pada General Dynamics untuk diintegrasikan ke dalam GeoEye-1 pada Januari 2007. Gambar pertama yang dihasilkan oleh GeoEye-1 setelah proses kalibrasi selesai adalah foto udara dari kampus Universitas Kutztown yang terletak di pertengahan antara Reading dan Allentown, Pennsylvania dengan ketinggian orbit 423 mil atau 681 km di atas East Coast, Amerika.
B.   Kritik dan Saran
Disini penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca karena makalah kami ini belum sempurna, semoga pembaca dan pendengar dapat memahami tentang Citra Non Foto.
Daftar Pustaka

GeoEye-1
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
sumber : Sutanto, 1992
Contoh konvergensi bukti